MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN SAMPAI 20 SISWA KELAS II MELALUI MEDIA KELERENG DI UPTD SD NEGERI PEJAGAN 1 KECAMATAN BANGKALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2022 / 2023
DOI:
https://doi.org/10.34557/jpl.v9i1.220Keywords:
bilangan, kelereng, mediaAbstract
Kondisi obyektif pada mata pelajaran matematika khususnya di UPTD SDN Pejagan 1 Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan, nilai belajar yang dicapai masih rendah. Masih banyak siswa dalam satu kelas yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Ketrampilan peserta didik juga masih rendah, terutama ketrampilan menghitung. Suasana belajar kurang aktif, siswa masih merasa takut dan belum menyukai pelajaran matematika. Dominasi guru masih tinggi dan peran serta peserta didik belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penggunaan media kelereng dapat meningkatkan kemampuan menjumlahkan bilangan sampai 20 siswa kelas II UPTD SD Negeri Pejagan 1 Kecamatan Bangkalan Tahun Pembelajaran 2022 / 2023. Hal itu dapat dijabarkan sebagai berikut : (1) Berdasaran hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran penjumlahan bilangan sampai 20 melalui media kelereng, dapat disimpulkan bahwa kualitas aktivitas guru dan siswa dari siklus ke siklus meningkat. Kategori aktivitas guru diantaranya aktivitas mendemonstrasikan media pembelajaran, menerapkan permainan dalam pembelajaran, memberikan tugas atau latihan, mengondisikan siswa mempresentasikan hasil penyelesaian tugas, dan aktivitas mengondisikan siswa melakukan diskusi kelompok. Kategori aktivitas siswa diantaranya aktivitas memfungsionalkan media pembelajaran, melakukan permainan dalam pembelajaran, mengerjakan tugas, melakukan diskusi kelompok, dan aktivitas mempresentasikan hasil penyelesaian tugas; (2) Berdasarkan pencapaian hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjumlahan bilangan melalui media kelereng menunjukkan peningkatan. Hal itu dapat diketahui pada perolehan nilai rata – rata hasil belajar siswa pada siklus pertama 62,11 dan nilai rata – rata hasil belajar siswa siklus kedua ialah 87,37. Pencapaian indikator keberhasilan hasil belajar siswa ialah nilai rata – rata ? 75. Indikator keberhasilan hasil belajar siswa itu dapat dicapai pada pembelajaran siklus kedua; dan (3) Berdasarkan hasil respon siswa dan guru mitra terhadap pembelajaran penjumlahan bilangan melalui media kelereng, dapat disimpulkan bahwa kualitas respon siswa dan guru mitra dari siklus ke siklus meningkat. Respon siswa dipresentasikan terhadap pengondisian tempat belajar, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan penempatan sikap guru ketika pembelajaran. Respon guru mitra direpresentasikan terhadap pengelolaan tempat belajar dan pengelolaan kegiatan pembelajaran. Hal itu dapat diketahui pada perolehan nilai respon siswa dan guru mitra selama dua siklus pembelajaran. Nilai respon siswa siklus pertama ialah 74,04% dan nilai respon siswa siklus kedua ialah 84,21%. Nilai respon guru mitra siklus pertama ialah 70,00% dan nilai respon guru mitra siklus kedua ialah 83,33%.
References
I.G.A.K.Wandani, Siti Julehah, Ngadi Marsinah, 2008, Pemantapan Kemampuan Profesional, Jakarta, Universitas Terbuka.
Kurikulum KTSP II UPTD SD Negeri Pejagan 1 Kecamatan Bangkalan Tahun Pembelajaran 2022 / 2023,
Tim Penyusun, 1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Jakarta, Balai Pustaka.
Sudikin, Barsrowi, Suranto, 2002, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya, Insan Cendikia.
I.G.A.K.Wandani, Nihardit Nasution, 2002, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2004, Bandung.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Ahmadi, A. (2018). Eksistensi Media Sosial dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Santri. AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman, 1(1), 46-55.
Ahmadi, A. (2019). KONSEP BELAJAR BERSAMA ALAM DALAM PENDIDIKAN FORMAL PERSPEKTIF ALQURAN. AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman, 2(2), 80-98.